Pengalaman Seleksi Stipendium Hungaricum 2020 Program Ph.D
Bismillahirrohmanirrohim.
Assalamu'alaykum warohmatullahi wabarakatuh
Sore ini, 13 Maret 2020, pengumuman hasil nominasiku pada beasiswa Stipendium Hungaricum 2020 telah dikirim melalui akun DreamApply masing-masing applicant. Gambar di atas merupakan tampilan screenshot tentang pengumuman nominasi beasiswa Stipendium Hungaricum tahun 2020. Ternyata, hasil menunjukkan bahwa saya masih belum beruntung memperoleh rejeki beasiswa ini. Huhu.
Lalu mengapa artikel ini ditulis ?
Artikel ini ditulis untuk menyampaikan pengalaman saya dalam mengikuti seleksi Stipendium Hungaricum tahun 2020 sampai tahap pengumuman nominasi saja. Jika temen-temen pembaca sampai pada blog ini dan mengharapkan cerita hingga lolos sampai ke hongaria, artikel ini sebenarnya kurang relevan. Temen-temen boleh langsung close Tab Browser-nya aja wkwk.
Meskipun saya belum berhasil memperoleh beasiswa ini, saya berkeinginan untuk membagi cerita tentang tahap-tahap dan berkas-berkas apa saja yang diperlukan dalam mengikuti seleksi beasiswa ini. Khususnya bagi yang berminat melamar beasiswa Ph.D ke Hongaria. Setidaknya meskipun saya masih gagal tahun ini, ada sedikit pengalaman yang bisa saya share kepada teman-teman pembaca sekalian semuanya. Semoga cerita ini bisa menginspirasi teman-teman semuanya untuk studi lanjut ke salah satu negara Eropa tengah yang patut dipertimbangkan. Atau bisa juga membantu teman-teman sekalian semuanya dalam proses mendaftar beasiswa Stipendium Hungaricum pada tahun-tahun selanjutnya. Tetapi, perlu diingat, kemungkinan perubahan peraturan sepertinya akan selalu terjadi, ya. Ini yang perlu kita perhatikan sama-sama, ya, teman-teman.
Awal saya mengetahui informasi beasiswa Stipendium Hungaricum tahun 2020 adalah melalui website Sumber Daya IPTEK Dikti (SDID) pada tanggal 18 November 2019 pada link ini.
Waktu yang disediakan setelah pengumuman dirilis adalah sekitar 2 bulan sampai deadline untuk melengkapi dokumen hingga selesai submit pada website Stipendium Hungaricum adalah 15 Januari 2020 waktu bagian Hongaria (dikurangi 6 jam dengan Waktu Indonesia Bagian Barat). Pendaftaran sepenuhnya dilakukan secara online melalui website Dream Apply Stipendium Hungaricum tanpa dipungut biaya sepeserpun. Selain itu, khusus Warga Negara Indonesia (WNI), setelah kita submit melalui website Dream Apply, kita juga diwajibkan mengirimkan softfile yang sudah disubmit di website Stipendium Hungaricum melalui email dikti (blndikti@ristekdikti.go.id) dengan batas waktu yang sama dengan batas deadline dari Stipendium Hungaricum.
File pengumuman dari Dikti bisa didownload disini.
Sedangkan, pedoman beasiswa Stipendium Hungaricum 2020 khusus Ph.D bisa dilihat disini.
Beasiswa ini meliputi full tuition fee, monthly stipend sebesar 140.000 HUF (sekitar 6 jt rupiah), biaya asrama (jika kuota asrama penuh, kita akan diberikan subsidi 40.000 HUF untuk menyewa indekos di luar kampus, tetapi katanya, biaya indekos di luar kampus itu bisa lebih dari 40.000 HUF, jadi jika temen-temen bisa di asrama, ya mending di asrama, ya, daripada monthly stipend-nya kepotong hihi), serta biaya asuransi kesehatan. Mengenai biaya transportasi ke dan dari hungaria tidak ditanggung oleh beasiswa Stipendium. Biaya pesawat ke Hongaria dan pulang ke Indonesia tidak gratis, ya, teman-teman, jika kita diterima beasiswa ini. Informasi ini penting dipahami teman-teman sedari awal. Jangan sampai teman-teman merasa diberi harapan palsu meskipun sudah diterima beasiswa ini hehehe. Yang sebenarnya sudah diinformasikan di awal pengumuman, ya.
Motivasi saya mengikuti beasiswa ini berawal dari tuntutan saya sebagai seorang dosen dan keinginan saya untuk study abroad sejak lulus S1. Jaman sekarang, tuh, dosen wajib lanjut S3 untuk mengembangkan ilmunya dan pengalaman penelitiannya. Jika tidak, kesempatan kami untuk mengembangkan karir selanjutnya akan terbatas seperti mengajukan pendanaan penelitian akan semakin sulit. Sebenarnya saya masih terhitung "dosen muda" karena pada saat pendaftaran (sekitar bulan Desember 2019), masa kerja saya sebagai dosen sebenarnya masih kurang dari 2 tahun sejak terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 saya diangkat CPNS di Universitas Sulawesi Barat.
Tetapi, saya bercita-cita yang agak tinggi sih wkwk yaitu untuk melanjutkan studi Ph.D di luar negeri heheh. Kenapa ke luar negeri? Manfaat jangka panjangnya memiliki jaringan sampai ke luar negeri tuh akan membawa benefit bagi saya pribadi maupun tempat institusi saya bekerja. Terutama dalam hal kerja sama penelitian dan publikasi jurnal internasional. Apalagi jika saya bisa ke luar negeri dan ketika saya kembali ke Indonesia, saya bisa mengajak mahasiswa disini untuk pergi kuliah di sana. Keren, kan?
Akan tetapi, saya sadar jika kemampuan saya sebenarnya tidak begitu tinggi khususnya terkait kemampuan bahasa inggris saya. Apalagi saat mendaftar beasiswa Stipendium Hungaricum ini saya hanya menggunakan TOEFL ITP sebesar 530 (huhu rendah banget kalo bagi seorang scholarship hunter, yah). Sertifikatnya saja sudah expired sejak bulan Mei 2019 lalu wkwk. Sertifikat ini saya persiapkan ketika saya mengikuti seleksi Beasiswa Unggulan tahun 2017 yang saya juga gagal pada tahap wawancara. Jadi, pengalaman gagal saya memperjuangkan S3 pada beasiswa Stipendium Hungaricum tahun 2020 ini merupakan kegagalan kedua kali saya dalam mendaftar S3 jika dihitung sejak Beasiswa Unggulan tahun 2017 itu.
Mungkin, expired-nya sertifikat bahasa Inggris merupakan salah satu berkas bermasalah yang menyebabkan Dikti tidak jadi menominasikan saya.
Kegagalan yang disengaja? Ups? Hahaha
Jadi, mengingat kemampuan bahasa inggis saya yang masih pas-pasan ini, saya sadar jalan saya akan cukup terjal ketika saya berkeinginan untuk berkuliah S3 di luar negeri hehe. Oleh karena itu, saya harus memulai ikhtiar saya sedini mungkin dalam mewujudkan mimpi saya ini. Jika saya mulai sedini mungkin, setidaknya saya bisa mencicipi rasanya gagal sedari awal wkwk. Ternyata begini ya, rasanya, hiks, hiks.
Tahap pertama dalam melamar beasiswa ini adalah membuat akun Dream Apply Stipendium Hungaricum. Saya kira tahap ini jelas akan sangat mudah dilakukan oleh teman-teman karena seperti mendaftar akun media sosial saja, sih, hehe. Yang terpenting adalah email yang digunakan harus email yang aktif, ya. Soalnya, semua informasi terkait pengumuman tiap tahapnya akan diinformasikan melalui email ini.
Jika akunnya sudah jadi. Temen-temen sekarang bisa menentukan program apa yang akan dilamar melalui beasiswa ini. Apakah Bachelor, Master, atau Doctoral. Kebetulan saya disini adalah pelamar Ph.D melalui beasiswa ini. Jadi saya memilih Ph.D.
Website DreamApply ini memuat informasi yang sangat rinci mengenai jurusan-jurusan apa yang bisa dilamar oleh Warga Negara Indonesia serta sertifikat kemampuan Bahasa Inggris apa yang diminta oleh masing-masing jurusan pada universitas yang bersangkutan. Soal english proficiency ini, persyaratannya beda-beda tiap jurusan, ya. Jadi tidak bisa digeneralisir apakah melamar beasiswa ini harus pakai TOEFL ITP atau IELTS bisa atau enggak. Soalnya, khusus program saya yaitu Doctoral School of Physics di University of Debrecen itu juga menerima TOEFL ITP, bahkan oral examination juga bisa. Jadi, temen-temen tidak perlu takut untuk mendaftar jika masih cuma punya TOEFL ITP saja, karena ada beberapa universitas yang juga menerima ini. Tapi, memang direkomendasikan IELTS sih. Apalagi Hungaria itu bagian dari negara Eropa, kan, ya.
Setiap pelamar Ph.D di hongaria melalui beasiswa Stipendium Hungaricum harus sudah mendapatkan supervisor yang dibuktikan dengan Statement yang wajib diupload di website DreamApply. Persyaratan ini merupakan hal pertama yang saya perhatikan dan saya cermati. Soalnya, syarat ini merupakan hal yang asing bagi saya untuk berkomunikasi dengan professor di luar negeri. Kita harus memastikan bahwa topik penelitian yang kita ajukan sudah disetujui professor di Hongaria. Dalam mengurus berkas ini, teman-teman wajib membuka website doktori.hu . Website ini merupakan sistem informasi yang diorganisasikan oleh Hungarian Doctoral Council. Sistem informasi yang berisi tentang topik penelitan apa yang sedang di tawarkan oleh professor di hungaria pada tahun berjalan masa pendaftaran doktoral. Jika teman-teman sudah memiliki Ph.D research plan sebelumnya, hal ini akan sangat membantu. Alamat email professor yang mengajukan topik penelitian juga dicantumkan pada website ini, kok. Jadi, setelah teman-teman menemukan professor yang cocok dengan minat dan bidang teman-teman, silakan bisa kontak professornya langsung melalui email. Negara Hongaria sudah memiliki sistem penelitian professor yang terjaring antar satu universitas dengan universitas lain, ya. Hal yang patut diacungkan jempol bagi saya yang bekerja sebagai dosen di Indonesia. Sepertinya sampai tahun 2020 ini, masyarakat professor kita belum terjaring dengan sistem informasi seperti ini, ya.
Masalah mencari professor ini juga melewati proses yang tidak mudah, haha. Pengalaman saya adalah tidak semua email yang saya kirimkan kepada professor hongaria itu dibalas. Terdapat sekitar 20 email yang sudah saya kirimkan kepada beberapa professor di hongaria. Tetapi, email-email saya tersebut hanya dibalas kurang dari 5 professor huhu. Format email yang saya kirimkan ke professor adalah seperti ini.
Alhamdulillah, setelahberusaha sekitar 3 mingguan, akhirnya saya memperoleh professor yang bernama Dr. Balazs Ujvari yang memiliki konsentrasi Experimental High Energy Physics dengan topik penelitian Direct Photon Production. Professornya baik banget. Email saya selalu cepat dibalas dan beliau sangat kooperatif dalam mendukung saya melamar beasiswa Stipendium Hungaricum ini. Hingga saya terakhir memberi kabar tentang informasi pengumuman nominasi dikti ini. Setelah fiks, maka temen-temen boleh meminta kesediannya professor untuk menerbitkan Statement bahwa Professornya sudah menerima kita pada program Ph.D yang ingin kita lamar.
Format Statement dari professornya bisa dilihat disini.
Selanjutnya, teman-teman bisa menyusun research plan yang tentunya sudah dikonsultasikan dengan professor yang sudah menerima kalian. Saya lakukan bimbingan ini dengan Prof.Balazs Ujvari melalui email hingga proposal saya disetujui untuk di-submit. Professor saya ini sangat tanggap sekali dalam merevisi research plan saya, loh. Ndak sampai seminggu kayaknya, professor saya ACC research plan saya.
Research Plan yang saya susun bersama Professor Balazs dapat dilihat disini.
Statement dari supervisor ini bisa sedikit melegakan dan memastikan posisi teman-teman dalam melamar beasiswa Ph.D Stipendium Hungaricum ini. Jika berkas ini sudah diperoleh, teman-teman bisa mengurus berkas-berkas yang lain seperti Ijazah dan Transkrip S1, S2 (semua diterjemahkan dalam bahasa Inggris), Proof of English Proficiency, Motivation Letter, Surat Rekomendasi dari 2 atasan atau dosen pembimbing skripsi/ tesis S2, Passport, dan Medical Certificate.
Oh ya, khusus yang sudah menjadi Dosen, dikti juga memberi syarat dokumen yang memberikan keterangan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) dan Surat Izin dari Rektor dalam mengikuti beasiswa ini.
Selain itu, sebenarnya teman-teman juga bisa menerbitkan Statement of Missing Documents jika ada berkas-berkas yang tidak mungkin teman-teman selesaikan sampai tanggal 15 Januari 2020 misalnya medical certificate, passport, proof of english proficiency. Tetapi, kemarin saya berusaha mempersiapkan seluruh dokumen semaksimal mungkin. Jadi, saya tidak memiliki pengalaman dalam membuat surat ini.
Akan saya ceritakan bagaimana perjalanan saya menyiapkan berkas-berkas ini satu per satu, ya, teman-teman. Silakan disimak baik-baik hehehe.
Surat Keterangan Sehat ini harus menerangkan bahwa kita bebas HIV, Hepatitis A, B, dan C. Surat ini harus diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Format surat yang sudah disediakan oleh pihak Stipendium Hungaricum juga sudah tersedia, kok. Saya mengikuti format yang sudah disediakan saja, sih. Nanti akan saya share pada bagian akhir penjelasan medical certificate ini, ya.
Sekarang, saya berada di daerah yang agak remote area (Kabupaten Majene, provinsi Sulawesi Barat). Sepertinya, RSUD Majene masih jarang menerima request pembuatan surat dalam pengurusan beasiswa di luar negeri. Jadi, petugas disana masih bingung dalam mengerjakan permintaan saya. Maka, saya harus menjelaskan dulu kepada petugas yang bekerja disana. Selain itu, RSUD Majene juga hanya memfasilitasi Hepatitis B, C dan HIV saja. Laboratorium RSUD Majene tidak memfasilitasi uji hepatitis A. Saya kurang tau sih, kalau di kota besar yang lainnya apakah memfasilitasi atau tidak. Bisa dishare pengalamannya di kolom komentar, ya, teman-teman. Apakah di kota kalian terdapat tes hepatitis A atau tidak?
Tetapi, daripada ribet ke kota lain disertai dengan transportasi dan akomodasinya yang lumayan, hehe. Akhirnya saya tidak menjalani tes hepatitis A juga karena terbatasnya fasilitas di daerah saya. Ya, adanya cuma itu. Meskipun, sebenarnya tes hepatitis A ini juga dipersyaratkan oleh Stipendium Hungaricum.
Kemudian, setelah saya tes, alhamdulillah saya dinyatakan negatif dari virus-virus itu. Karena petugasnya juga tidak menyediakan format surat dalam bahasa inggris, akhirnya surat keterangan yang telah diterbitkan saya bawa pulang dulu. Saya terjemahkan dulu di rumah dan saya kembalikan kembali kepada petugasnya dan dokternya keesokan harinya untuk ditandatangani dan dicap stempel.
Biaya pengurusan ini relatif murah kalau di Majene. Yaitu sebesar Rp150.000 sudah termasuk terjemahannya bahasa inggrisnya. Ada teman-teman yang cerita bahwa di daerah lain angkanya bisa lebih dari ini. Wow.
Bentuk medical certificate saya dapat dilihat disini.
Jika berkeinginan melihat motivation letter saya, bisa dilihat disini, ya. Semoga bisa menginspirasi teman-teman yang berminat melamar beasiswa Stipendium Hungaricum juga, ya. Teman-teman bisa mengomentari motivation letter saya kok. Hal ini bisa menjadi bahan perbaikan saya untuk seleksi tahun depan wkwk.
Jika ingin melihat format surat rekomendasi saya, bisa dilihat disini dan disini.
Bentuk surat izin rektor dapat dilihat disini
Kemudian, kalo surat keterangan NIDN, saya kira kita pakai format biodata dosen aja ya. Yang sering dipakai ketika mengusulkan proposal penelitian. Para dosen pasti familiar dengan format di bawah ini. Formatnya yang saya kirim kemarin sih itu saja.
Formatnya seperti ini.
Jika semua dokumen sudah siap, kita bisa langsung mengupload semua berkas pada sistem Dream Apply dan klik Submit segera saja sebelum tanggal 15 Januari 2020. Dan jangan lupa untuk mengirimkan seluruh berkas yang telah disubmit melalui email Dikti.
Nah, Teman-teman tenang saja. Meskipun berkas sudah disubmit pada Website DreamApply, suatu saat bisa kita edit lagi kok jika memang menginginkan perubahan. Kemudian, jangan lupa di resubmit, ya sebelum deadline 15 Januari. Yang penting adalah resubmit dilakukan sebelum tanggal deadline Stipendium Hungaricum, hal ini tidak masalah.
Oh, ya, saya ucapkan selamat kepada teman-teman seperjuangan yang telah berhasil dinominasikan dikti untuk melanjutkan proses selanjutnya yaitu seleksi institusi dan seleksi tempus (pemberi beasiswanya). Saya harapkan seluruh teman-teman yang dinominasikan dikti tahun 2020 bisa pergi ke hongaria semuanya. Semoga saya bisa mencoba peluang ini kembali pada tahun 2021. Semangat !
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi teman-teman yang sedang memperjuangkan beasiswa ini tahun depan atau tahun-tahun selanjutnya. Tulisan ini saya akhiri. Saya mohon maaf jika terdapat kesalahan informasi.
Wabilahi taufik wal hidayah. Wassalamu’alaykum warahmatullohi wabarokatuh.
Sore ini, 13 Maret 2020, pengumuman hasil nominasiku pada beasiswa Stipendium Hungaricum 2020 telah dikirim melalui akun DreamApply masing-masing applicant. Gambar di atas merupakan tampilan screenshot tentang pengumuman nominasi beasiswa Stipendium Hungaricum tahun 2020. Ternyata, hasil menunjukkan bahwa saya masih belum beruntung memperoleh rejeki beasiswa ini. Huhu.
Lalu mengapa artikel ini ditulis ?
Artikel ini ditulis untuk menyampaikan pengalaman saya dalam mengikuti seleksi Stipendium Hungaricum tahun 2020 sampai tahap pengumuman nominasi saja. Jika temen-temen pembaca sampai pada blog ini dan mengharapkan cerita hingga lolos sampai ke hongaria, artikel ini sebenarnya kurang relevan. Temen-temen boleh langsung close Tab Browser-nya aja wkwk.
Meskipun saya belum berhasil memperoleh beasiswa ini, saya berkeinginan untuk membagi cerita tentang tahap-tahap dan berkas-berkas apa saja yang diperlukan dalam mengikuti seleksi beasiswa ini. Khususnya bagi yang berminat melamar beasiswa Ph.D ke Hongaria. Setidaknya meskipun saya masih gagal tahun ini, ada sedikit pengalaman yang bisa saya share kepada teman-teman pembaca sekalian semuanya. Semoga cerita ini bisa menginspirasi teman-teman semuanya untuk studi lanjut ke salah satu negara Eropa tengah yang patut dipertimbangkan. Atau bisa juga membantu teman-teman sekalian semuanya dalam proses mendaftar beasiswa Stipendium Hungaricum pada tahun-tahun selanjutnya. Tetapi, perlu diingat, kemungkinan perubahan peraturan sepertinya akan selalu terjadi, ya. Ini yang perlu kita perhatikan sama-sama, ya, teman-teman.
Awal saya mengetahui informasi beasiswa Stipendium Hungaricum tahun 2020 adalah melalui website Sumber Daya IPTEK Dikti (SDID) pada tanggal 18 November 2019 pada link ini.
Waktu yang disediakan setelah pengumuman dirilis adalah sekitar 2 bulan sampai deadline untuk melengkapi dokumen hingga selesai submit pada website Stipendium Hungaricum adalah 15 Januari 2020 waktu bagian Hongaria (dikurangi 6 jam dengan Waktu Indonesia Bagian Barat). Pendaftaran sepenuhnya dilakukan secara online melalui website Dream Apply Stipendium Hungaricum tanpa dipungut biaya sepeserpun. Selain itu, khusus Warga Negara Indonesia (WNI), setelah kita submit melalui website Dream Apply, kita juga diwajibkan mengirimkan softfile yang sudah disubmit di website Stipendium Hungaricum melalui email dikti (blndikti@ristekdikti.go.id) dengan batas waktu yang sama dengan batas deadline dari Stipendium Hungaricum.
File pengumuman dari Dikti bisa didownload disini.
Sedangkan, pedoman beasiswa Stipendium Hungaricum 2020 khusus Ph.D bisa dilihat disini.
Beasiswa ini meliputi full tuition fee, monthly stipend sebesar 140.000 HUF (sekitar 6 jt rupiah), biaya asrama (jika kuota asrama penuh, kita akan diberikan subsidi 40.000 HUF untuk menyewa indekos di luar kampus, tetapi katanya, biaya indekos di luar kampus itu bisa lebih dari 40.000 HUF, jadi jika temen-temen bisa di asrama, ya mending di asrama, ya, daripada monthly stipend-nya kepotong hihi), serta biaya asuransi kesehatan. Mengenai biaya transportasi ke dan dari hungaria tidak ditanggung oleh beasiswa Stipendium. Biaya pesawat ke Hongaria dan pulang ke Indonesia tidak gratis, ya, teman-teman, jika kita diterima beasiswa ini. Informasi ini penting dipahami teman-teman sedari awal. Jangan sampai teman-teman merasa diberi harapan palsu meskipun sudah diterima beasiswa ini hehehe. Yang sebenarnya sudah diinformasikan di awal pengumuman, ya.
Motivasi saya mengikuti beasiswa ini berawal dari tuntutan saya sebagai seorang dosen dan keinginan saya untuk study abroad sejak lulus S1. Jaman sekarang, tuh, dosen wajib lanjut S3 untuk mengembangkan ilmunya dan pengalaman penelitiannya. Jika tidak, kesempatan kami untuk mengembangkan karir selanjutnya akan terbatas seperti mengajukan pendanaan penelitian akan semakin sulit. Sebenarnya saya masih terhitung "dosen muda" karena pada saat pendaftaran (sekitar bulan Desember 2019), masa kerja saya sebagai dosen sebenarnya masih kurang dari 2 tahun sejak terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 saya diangkat CPNS di Universitas Sulawesi Barat.
Tetapi, saya bercita-cita yang agak tinggi sih wkwk yaitu untuk melanjutkan studi Ph.D di luar negeri heheh. Kenapa ke luar negeri? Manfaat jangka panjangnya memiliki jaringan sampai ke luar negeri tuh akan membawa benefit bagi saya pribadi maupun tempat institusi saya bekerja. Terutama dalam hal kerja sama penelitian dan publikasi jurnal internasional. Apalagi jika saya bisa ke luar negeri dan ketika saya kembali ke Indonesia, saya bisa mengajak mahasiswa disini untuk pergi kuliah di sana. Keren, kan?
Akan tetapi, saya sadar jika kemampuan saya sebenarnya tidak begitu tinggi khususnya terkait kemampuan bahasa inggris saya. Apalagi saat mendaftar beasiswa Stipendium Hungaricum ini saya hanya menggunakan TOEFL ITP sebesar 530 (huhu rendah banget kalo bagi seorang scholarship hunter, yah). Sertifikatnya saja sudah expired sejak bulan Mei 2019 lalu wkwk. Sertifikat ini saya persiapkan ketika saya mengikuti seleksi Beasiswa Unggulan tahun 2017 yang saya juga gagal pada tahap wawancara. Jadi, pengalaman gagal saya memperjuangkan S3 pada beasiswa Stipendium Hungaricum tahun 2020 ini merupakan kegagalan kedua kali saya dalam mendaftar S3 jika dihitung sejak Beasiswa Unggulan tahun 2017 itu.
Mungkin, expired-nya sertifikat bahasa Inggris merupakan salah satu berkas bermasalah yang menyebabkan Dikti tidak jadi menominasikan saya.
Jadi, mengingat kemampuan bahasa inggis saya yang masih pas-pasan ini, saya sadar jalan saya akan cukup terjal ketika saya berkeinginan untuk berkuliah S3 di luar negeri hehe. Oleh karena itu, saya harus memulai ikhtiar saya sedini mungkin dalam mewujudkan mimpi saya ini. Jika saya mulai sedini mungkin, setidaknya saya bisa mencicipi rasanya gagal sedari awal wkwk. Ternyata begini ya, rasanya, hiks, hiks.
Tahap pertama dalam melamar beasiswa ini adalah membuat akun Dream Apply Stipendium Hungaricum. Saya kira tahap ini jelas akan sangat mudah dilakukan oleh teman-teman karena seperti mendaftar akun media sosial saja, sih, hehe. Yang terpenting adalah email yang digunakan harus email yang aktif, ya. Soalnya, semua informasi terkait pengumuman tiap tahapnya akan diinformasikan melalui email ini.
Jika akunnya sudah jadi. Temen-temen sekarang bisa menentukan program apa yang akan dilamar melalui beasiswa ini. Apakah Bachelor, Master, atau Doctoral. Kebetulan saya disini adalah pelamar Ph.D melalui beasiswa ini. Jadi saya memilih Ph.D.
Website DreamApply ini memuat informasi yang sangat rinci mengenai jurusan-jurusan apa yang bisa dilamar oleh Warga Negara Indonesia serta sertifikat kemampuan Bahasa Inggris apa yang diminta oleh masing-masing jurusan pada universitas yang bersangkutan. Soal english proficiency ini, persyaratannya beda-beda tiap jurusan, ya. Jadi tidak bisa digeneralisir apakah melamar beasiswa ini harus pakai TOEFL ITP atau IELTS bisa atau enggak. Soalnya, khusus program saya yaitu Doctoral School of Physics di University of Debrecen itu juga menerima TOEFL ITP, bahkan oral examination juga bisa. Jadi, temen-temen tidak perlu takut untuk mendaftar jika masih cuma punya TOEFL ITP saja, karena ada beberapa universitas yang juga menerima ini. Tapi, memang direkomendasikan IELTS sih. Apalagi Hungaria itu bagian dari negara Eropa, kan, ya.
Setiap pelamar Ph.D di hongaria melalui beasiswa Stipendium Hungaricum harus sudah mendapatkan supervisor yang dibuktikan dengan Statement yang wajib diupload di website DreamApply. Persyaratan ini merupakan hal pertama yang saya perhatikan dan saya cermati. Soalnya, syarat ini merupakan hal yang asing bagi saya untuk berkomunikasi dengan professor di luar negeri. Kita harus memastikan bahwa topik penelitian yang kita ajukan sudah disetujui professor di Hongaria. Dalam mengurus berkas ini, teman-teman wajib membuka website doktori.hu . Website ini merupakan sistem informasi yang diorganisasikan oleh Hungarian Doctoral Council. Sistem informasi yang berisi tentang topik penelitan apa yang sedang di tawarkan oleh professor di hungaria pada tahun berjalan masa pendaftaran doktoral. Jika teman-teman sudah memiliki Ph.D research plan sebelumnya, hal ini akan sangat membantu. Alamat email professor yang mengajukan topik penelitian juga dicantumkan pada website ini, kok. Jadi, setelah teman-teman menemukan professor yang cocok dengan minat dan bidang teman-teman, silakan bisa kontak professornya langsung melalui email. Negara Hongaria sudah memiliki sistem penelitian professor yang terjaring antar satu universitas dengan universitas lain, ya. Hal yang patut diacungkan jempol bagi saya yang bekerja sebagai dosen di Indonesia. Sepertinya sampai tahun 2020 ini, masyarakat professor kita belum terjaring dengan sistem informasi seperti ini, ya.
Masalah mencari professor ini juga melewati proses yang tidak mudah, haha. Pengalaman saya adalah tidak semua email yang saya kirimkan kepada professor hongaria itu dibalas. Terdapat sekitar 20 email yang sudah saya kirimkan kepada beberapa professor di hongaria. Tetapi, email-email saya tersebut hanya dibalas kurang dari 5 professor huhu. Format email yang saya kirimkan ke professor adalah seperti ini.
Alhamdulillah, setelahberusaha sekitar 3 mingguan, akhirnya saya memperoleh professor yang bernama Dr. Balazs Ujvari yang memiliki konsentrasi Experimental High Energy Physics dengan topik penelitian Direct Photon Production. Professornya baik banget. Email saya selalu cepat dibalas dan beliau sangat kooperatif dalam mendukung saya melamar beasiswa Stipendium Hungaricum ini. Hingga saya terakhir memberi kabar tentang informasi pengumuman nominasi dikti ini. Setelah fiks, maka temen-temen boleh meminta kesediannya professor untuk menerbitkan Statement bahwa Professornya sudah menerima kita pada program Ph.D yang ingin kita lamar.
Format Statement dari professornya bisa dilihat disini.
Selanjutnya, teman-teman bisa menyusun research plan yang tentunya sudah dikonsultasikan dengan professor yang sudah menerima kalian. Saya lakukan bimbingan ini dengan Prof.Balazs Ujvari melalui email hingga proposal saya disetujui untuk di-submit. Professor saya ini sangat tanggap sekali dalam merevisi research plan saya, loh. Ndak sampai seminggu kayaknya, professor saya ACC research plan saya.
Research Plan yang saya susun bersama Professor Balazs dapat dilihat disini.
Statement dari supervisor ini bisa sedikit melegakan dan memastikan posisi teman-teman dalam melamar beasiswa Ph.D Stipendium Hungaricum ini. Jika berkas ini sudah diperoleh, teman-teman bisa mengurus berkas-berkas yang lain seperti Ijazah dan Transkrip S1, S2 (semua diterjemahkan dalam bahasa Inggris), Proof of English Proficiency, Motivation Letter, Surat Rekomendasi dari 2 atasan atau dosen pembimbing skripsi/ tesis S2, Passport, dan Medical Certificate.
Oh ya, khusus yang sudah menjadi Dosen, dikti juga memberi syarat dokumen yang memberikan keterangan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) dan Surat Izin dari Rektor dalam mengikuti beasiswa ini.
Selain itu, sebenarnya teman-teman juga bisa menerbitkan Statement of Missing Documents jika ada berkas-berkas yang tidak mungkin teman-teman selesaikan sampai tanggal 15 Januari 2020 misalnya medical certificate, passport, proof of english proficiency. Tetapi, kemarin saya berusaha mempersiapkan seluruh dokumen semaksimal mungkin. Jadi, saya tidak memiliki pengalaman dalam membuat surat ini.
Akan saya ceritakan bagaimana perjalanan saya menyiapkan berkas-berkas ini satu per satu, ya, teman-teman. Silakan disimak baik-baik hehehe.
Medical Certificate
Surat Keterangan Sehat ini harus menerangkan bahwa kita bebas HIV, Hepatitis A, B, dan C. Surat ini harus diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Format surat yang sudah disediakan oleh pihak Stipendium Hungaricum juga sudah tersedia, kok. Saya mengikuti format yang sudah disediakan saja, sih. Nanti akan saya share pada bagian akhir penjelasan medical certificate ini, ya.
Sekarang, saya berada di daerah yang agak remote area (Kabupaten Majene, provinsi Sulawesi Barat). Sepertinya, RSUD Majene masih jarang menerima request pembuatan surat dalam pengurusan beasiswa di luar negeri. Jadi, petugas disana masih bingung dalam mengerjakan permintaan saya. Maka, saya harus menjelaskan dulu kepada petugas yang bekerja disana. Selain itu, RSUD Majene juga hanya memfasilitasi Hepatitis B, C dan HIV saja. Laboratorium RSUD Majene tidak memfasilitasi uji hepatitis A. Saya kurang tau sih, kalau di kota besar yang lainnya apakah memfasilitasi atau tidak. Bisa dishare pengalamannya di kolom komentar, ya, teman-teman. Apakah di kota kalian terdapat tes hepatitis A atau tidak?
Tetapi, daripada ribet ke kota lain disertai dengan transportasi dan akomodasinya yang lumayan, hehe. Akhirnya saya tidak menjalani tes hepatitis A juga karena terbatasnya fasilitas di daerah saya. Ya, adanya cuma itu. Meskipun, sebenarnya tes hepatitis A ini juga dipersyaratkan oleh Stipendium Hungaricum.
Kemudian, setelah saya tes, alhamdulillah saya dinyatakan negatif dari virus-virus itu. Karena petugasnya juga tidak menyediakan format surat dalam bahasa inggris, akhirnya surat keterangan yang telah diterbitkan saya bawa pulang dulu. Saya terjemahkan dulu di rumah dan saya kembalikan kembali kepada petugasnya dan dokternya keesokan harinya untuk ditandatangani dan dicap stempel.
Biaya pengurusan ini relatif murah kalau di Majene. Yaitu sebesar Rp150.000 sudah termasuk terjemahannya bahasa inggrisnya. Ada teman-teman yang cerita bahwa di daerah lain angkanya bisa lebih dari ini. Wow.
Bentuk medical certificate saya dapat dilihat disini.
Motivation Letter
Surat ini berisi tentang motivasi teman-teman dalam melamar beasiswa ini. Standar sih, ya. Kalau teman0teman sudah biasa melamar beasiswa pasti sering membuat esai seperti ini. Panjang tulisannya maksimal 2000 karakter ya, bukan 2000 kata. Maksimal 2 halaman, lah, kira-kira. Intinya berisi mengapa memilih suatu jurusan pendidikan tertentu di hungaria. Mengapa hungaria menjadi destinasi studi kalian. Kemudian jelaskan kelemahan apa yang kamu miliki dan apa langkah kalian untuk mengatasi hal tersebut ? Saya sarankan kalian menulis sendiri surat ini ya. Jangan pernah berpikir untuk melihat punya orang lain, apalagi melihat sesama pendaftar, wkwk. Setelah itu, untuk memastikan grammatical errors, saya juga mengkonsultasikan motivation letter saya ini ke pusat bahasa. Hal ini saya lakukan tanpa ketahui oleh teman-teman saya heheh. Biayanya Rp.200.000. Huhu lumayan sebenarnya. Tapi gak masalah. Namanya juga usaha, harus maksimal, ya ?Jika berkeinginan melihat motivation letter saya, bisa dilihat disini, ya. Semoga bisa menginspirasi teman-teman yang berminat melamar beasiswa Stipendium Hungaricum juga, ya. Teman-teman bisa mengomentari motivation letter saya kok. Hal ini bisa menjadi bahan perbaikan saya untuk seleksi tahun depan wkwk.
Letter of Recommendation
Tidak ada format khusus dari Stipendium Hungaricum tentang surat rekomendasi ini. Yang penting surat ini diterbitkan oleh orang terdekat yang pernah berinteraksi dengan kita. Saya mendapatkan 2 surat rekomendasi dari dekan di salah satu fakultas di Unsulbar sebagai atasan saya dan professor saya ketika saya kuliah s2 dulu.Jika ingin melihat format surat rekomendasi saya, bisa dilihat disini dan disini.
Syarat tambahan dari dikti : Surat Izin Rektor dan NIDN
Nah dalam meminta izin rektor ini, agak susah susah gampang. Berhubung masa kerja saya masih kurang dari 2 tahun, awalnya rektor masih ragu-ragu untuk mengizinkan saya mendaftar beasiswa Stipendium Hungaricum tahun 2020. Padahal saya sudah mendapatkan professor di hungaria loh, ya. Sebenarnya langkah saya agak terlewati, sih. Harusnya sebelum menghubungi professor di hongaria, alangkah lebih baiknya saya meminta izin ke atasan dulu, ya. Saya mohon maaf. Saya berpikir bahwa mendapatkan professor di hongaria itu lebih sulit karena kita terbatas oleh jarak, ya, gak, sih. Tapi, solusinya, saya memperkuat posisi sekarang dengan melampirkan surat rekomendasi yang telah diterbitkan oleh dekan kami. Akhirnya rektor menerbitkan surat izin mengikuti seleksi beasiswa ini kepada saya.Bentuk surat izin rektor dapat dilihat disini
Kemudian, kalo surat keterangan NIDN, saya kira kita pakai format biodata dosen aja ya. Yang sering dipakai ketika mengusulkan proposal penelitian. Para dosen pasti familiar dengan format di bawah ini. Formatnya yang saya kirim kemarin sih itu saja.
Formatnya seperti ini.
Submitted !
Yang lain, saya kira kalo ijazah, transkrip, paspor, dan proof of english proficiency ini sudah jelas, ya. Pokoknya semua berkas harus sudah diterjemahkan dalam bahasa inggris ya.Jika semua dokumen sudah siap, kita bisa langsung mengupload semua berkas pada sistem Dream Apply dan klik Submit segera saja sebelum tanggal 15 Januari 2020. Dan jangan lupa untuk mengirimkan seluruh berkas yang telah disubmit melalui email Dikti.
Nah, Teman-teman tenang saja. Meskipun berkas sudah disubmit pada Website DreamApply, suatu saat bisa kita edit lagi kok jika memang menginginkan perubahan. Kemudian, jangan lupa di resubmit, ya sebelum deadline 15 Januari. Yang penting adalah resubmit dilakukan sebelum tanggal deadline Stipendium Hungaricum, hal ini tidak masalah.
Oh, ya, saya ucapkan selamat kepada teman-teman seperjuangan yang telah berhasil dinominasikan dikti untuk melanjutkan proses selanjutnya yaitu seleksi institusi dan seleksi tempus (pemberi beasiswanya). Saya harapkan seluruh teman-teman yang dinominasikan dikti tahun 2020 bisa pergi ke hongaria semuanya. Semoga saya bisa mencoba peluang ini kembali pada tahun 2021. Semangat !
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi teman-teman yang sedang memperjuangkan beasiswa ini tahun depan atau tahun-tahun selanjutnya. Tulisan ini saya akhiri. Saya mohon maaf jika terdapat kesalahan informasi.
Wabilahi taufik wal hidayah. Wassalamu’alaykum warahmatullohi wabarokatuh.
Terima kasih mas atas sharing pengalamannya. Boleh minta akses untuk melihat contoh2 dokumennya mas? seperti letter of recommendation, syarat tambahan dari Dikti, dan contoh proposal penelitiannya. Terima kasih mas, semoga jadi amal jariyah
BalasHapusTerima kasih mas udah diberi akses. Semoga lancar rejekinya dan dimudahkan segala urusannya.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus