Maaf Kalo Tulisan Saya Gak Jelas

Bismillahirrohmanirrohim.
Assalamu'alaykum warohmatullahi wabarakatuh


“Yaampun ini tulisan apa sandi rumput, sih?”, celetuk teman saya.
“Udah tau sandi rumput, masih aja catatan ane dipinjem. Emang situ gak bisa nulis apa? Udah TK, kan? Atau PAUD, lah minimal”, gerutuku dalam hati.
Sebenarnya postingan kali ini sangat gak penting begete, sih. Tapi namanya juga anak lagi belajar nulis. Ya, gak ada salahnya, kan?
Baik, sedih, yah, kalo sering dibilang tulisan saya jelek/gak jelas. Saya sering bertanya kepada diri sendiri, kenapa bentuk tulisan saya jadi seperti ini? Sepertinya tulisan sewaktu saya kecil dulu, lumayan, kok. Iya, lumayan. Tapi herannya, kenapa semakin saya bertambah umur tulisan saya semakin jelek? Kalian itu juga ngalamin gitu gak? Enggak, yah? Bagus!
Wah, ternyata setelah baca referensi sana sini. Ternyata ketemu jawabannya. Penyakit ini ternyata berhubungan dengan struktur otak kita. Kenapa kalau kita semakin dewasa tulisan kita semakin buruk? #maaf Nah, ini jawabannya. . .
Menulis merupakan kegiatan verbal yaitu kegiatan yang paling banyak menggunakan otak kiri. Soalnya dalam melakukan asosiasi antara tangan dan otak diatur oleh saraf dibagian lobus apa saya lupa, hehe, itu mayoritas terletak di lobus cerebrum sebelah kiri.
Seperti kita ketahui, ukuran ketuaan sebuah otak manusia bisa ditentukan dari jumlah lekukan pada otaknya. Kenapa bisa begini? Soalnya semakin tua seseorang, pastinya dia juga semakin banyak menerima ilmu pengetahuan. Dalam menyerap ilmu pengetahuan ini tentunya manusia make otaknya, kan? Nah, berdasarkan penelitian juga, otak tuh kalo sering dipake lekukannya nambah, banyak. Contoh, otak nya Albert Einstein yang masih disimpen di Jerman, konon katanya lekukan nya banyak sekali. Wow :O
Trus, karena banyak lekukan pada otak ini, tentunya akan berpengaruh pada perilaku sel, jaringan, dan organ kita. Seolah karena semakin rumit struktur pada otak kita, maka nanti mekanisme pengaturan perilaku pada sel, jaringan, dan organ juga akan semakin rumit tidak seperti pada saat kita masih muda, maka nantinya sel, jaringan, dan organ “cenderung” tidak lagi memperhatikan kemampuannnya di masa lalu. Jadi kemampuan nya masa lalu itu cenderung mengalami degenerasi. Mereka (sel, jaringan, dan organ) pengennya explore terus kemampuannya tanpa memikirkan kemahirannya di masa lalu.
Nah, liat aja dari penjelasannya dari sini. Dapat dilihat kan, penyebab kenapa tulisan kita semakin kurang bagus ketika kita semakin berumur.
Haha, ^^. Sebenarnya postingan ini hanya pendekatanku saja. Apabila kalian para pembaca mengalami keanehan setelah membaca postingan saya, Maaf, ya?


Wabilahi taufik wal hidayah.
Wassalamu’alaykum warahmatullohi wabarokatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman dan Tips-Tips Lolos CPNS Dosen Kemenristekdikti

Analisis Dimensi dan Kesetaraan Besaran

Pengaruh Suasana Kelas yang Monoton dan Membosankan terhadap Proses Pembelajaran